Wahai perempuan yan tercinta kau lebih kuat dari baja
Punya semangat menyala bagai bara
Tapi tetap tak bisa hidup dalam hampa
Maka datanglah padamu cinta
Mencipta aroma nuansa berasa airmata
Adalah lelaki ibarat rembulan dengan mata bagai hujan
Menjelma bersama saat matahari terbenam awan
Menggelinjang bersama ditendang hiruk pikuk angin
Kelam memang tapi cukup nyata membuat nyaman
Terkutuklah senja yang membuat hujan reda
Demi tuhan singkirkanlah pelangi itu dari wajahnya
Agar erangan halilintar berubah menjadi irama dansa
Dimana perempuan bisa memeluk bayangnya dalam nyata
Memimpikannya dengan mata terbuka
Belt of Venus tak punya waktu lebih lama bertahan
Luna selena terlampau asyik menebar bintang, seiring redanya hujan
Apadaya rembulan memilih malam dari senja kelam tanpa pegangan
Semua esensi mengharu biru pun hilang perlahan terabaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar