More than the words, n find more a sense from the masterpiece. cos it's trully deeply the art from heart.

Kamis, 19 Desember 2013

PeMake's Diary #part 2 (Love Session)

tertanggal 1 maret 2007
Maria memulai pembicaraan via Diary a.k.a kertas binder (masih disela-sela jam perkuliahan)
Maria : "woi mama mana ya?? aq kecarian ni...hiks-hiks.. sedih aku.. koq ga datang dia ya... aku kan kangen ngeliat wajahnya yang kalo dipasangin konde cocok banget.. iya kan uniq de.."
~mimmy~
Sumpah si maria memang selalu norak.., tapi saya lupa disini maksudnya mama siapa ya??
PinC : "maklum aka dia kan baru abis partus, masih longgar tu.."
Lalu tiba-tiba muncul pernyataan dari Devi a.k.a Keong yang jauh dari topik pembicaraan diatas tapi masih juga seputar cinta dan angan-angan dalam hidup yang tak terpecahkan oleh akal sehat
Keong : "oi audisi indonesian idol dah siap ya? padahal aku mau daftar suaraku kan seksi malah lebih seksi dari suara anggun... kalo entar aku dah jadi artis ato istri artis klen pasti kuajak jalan2 n aku pasti gak bakalan lupa sama klen, kelen mau dengar aku nyanyi ga..?"
TAK ADA SEORANG PUN YANG MERESPON, lalu devi a.k.a keong melanjutkan pernyataannya yang tertunda mengalihkan pembicaran sebagai modus atas pengalihan rasa malu yang diterimanya
Keong : "eh.. kmaren andrew senyumin aku loh jadi grogi senyumnya buat aku gak tahan, kapan ya aku jadian sama dia, kalo aku dah jadian sama dia aku pasti nyanyi bareng sama dia suaranya kan seksi so suara kami cocok eh entar kalo kasetnya dah keluar jangan lupa beli kasetnya ya!!"
NOte : andrew adalah cinta pertama keong di FH USU senoir angkatan .(brapa ya?) yang mukanya kerab-araban agak mirip sama andre stinky jadi dikasih namanya andrew
akhirnya meilina berkomentar :
"oh..oh... maksudmu andre yang sering disebut pinc KUDA NIL?" kalo sama dia mungkin juga suara kalian cocok, tpi kalo dia dibilanh kuda nil, u dibilang apa?"
devi berkomentar
"enak aja dibilang kuda nil, tapi gpp lah soalnya mata klen da rabun semua ga normal lagi.... sekali andre tetap andrew... hidup andre.... i love him so much.!! eit.., jangan bilang dia kuda nil lagi okey..."
NOTE : PERHATIAN kalau mau nulis karya ilmiah jangan pernah tiru cara devi menulis kalimat diatas karena premis mayor sama premis minornya gak berhubungan sama sekali dengan kesimpulan.
mei membela diri :
"aku hanya ngikut yang dibilangkan PinC tapi sejenak kupikir-pikir ya ada benarnya juga tuh. lagian apa sieh yang menarik dari dia cakep ga, postur tubuhnya juga parah udah gitu gak pernah masuk tivi lagi"
Note : sumpah kalimat ini ditulis dengan ekspresi yang sangat lebay..!!
Devi Keong berpidato :
"bagiku itu semua gak penting, i don't care about it (apa makdus IT itu ya?) yang pasti aku cinta mati sama dia. andre dimanakahkau berada..rindu aku ingin jumpa..., segenap hatiku rindu.. "
Note : sepenggal kalimat terakhirdiadaptasi dari lagunya stinky DINDA DIMANAKAH KAU BERADA
PinC memulai menunjukkan congornya :
"memang kudanil+kebo = cocok. gimana ga cocok sama-sama dari KUBANGAN!!!!"
comment from rain-d;
"bukan kuda nil +kebo tapi kuda nil +keong = sama-sama Lambat"
Devi dengan setia membela kuda nil :
"anjing menggong-gong khafilah berlalu"
Meilina menyela :
"bukan gitu tapi anjing menggong-gong, kambing embek-embek, ayam kotek-kotek semua bernyany memuji Tuhan. jangan berhantam par sobatku.."
NOte : Pada saat diary ini ditulis si meicunk masi jadi anak alim
"biarlah apa kata orang
kuda nil tetaplah kuda nil
keong tetaplah keong
tak akan bisa terganti"
Poetry by ; rain-d
PinC add @comment ;
"anjing menggong-gong kafilah berlalu
anjing menggong-gong lagi khafilah berhenti sejenak
anjing terus menggonggong, khafilah pun tertarik untuk ngikutin
anjing capek menggonggong, khafilah ngantiin anjing"


Senin, 16 Desember 2013

A Shadow of Rain


Tidak hanya setiap tapi sebuah hari pun dapat mengajarkan bagaimana hidup ini terkadang begitu cepat berputar.  Hal sekecil dan secepat apapun dapat mempengaruhi hidup dengan begitu dalam. Sepanjang hidup mungkin kau tidak akan pernah mengerti  perasaan seperti apa ini. Tapi jangan salahkan dirimu, karena akulah sisi yang memang paling tidak bisa kau pahami.  Sebuah seni akan mengerti seni yang lain, tanpa bicara tapi begitu saling memahami. Karena begitu bicara maka akan kehilangan makna dari seni itu sendiri.

Matamu adalah representasi dari sebuah kesombongan, pahatan dari ambisiusme. Itu adalah hasil dari ingatan masa kecil yang membuatmu seperti sekarang. Aku ingin suatu saat kita berbagi masa kecil yang aku punya. Aku tidak tahu kenapa aku menginginkan itu. Benci rasanya merasakan seperti ini lagi. Tidak ada hati yang bergetar melihatmu. Tapi ada sebuah ikatan kuat, ada sisi yang merasa, ada dimensi dimana aku bisa merepresentasikan bayangan sang hujan dalam dirimu.

Insomnia mulai muncul dalam ranah kehidupan. Hening, malam dan jiwa menyatu lagi. Hari itu sendiri adalah hal yang paling sulit dipahami saat bayangan sang hujan dibelakangmu. Hal yang terpungkiri adalah berbagi disetiap jelaga malam bersama bayangan sang hujan itu sendiri.  “Bajingan…, kau tersakiti bukan?” seolah tau segalanya mengaum ditelinga.  Aku bertanya padamu “ Bagaimana bisa kau sebut itu sakit ketika setetes airmata pun tak keluar?” tapi sungguh itu sakit.

Kau  bayangan sang hujan, menunjukkan wajahmu padaku setelah seperempat abad lamanya, “jadi maukah kau melepaskan aku?”. Bagaimana jika semua ini hanyalah imajinasi dari dirimu yang ingin kuciptakan?  Bagaimana jika hari yang telah terlewati hanya untuk menunggu apakah ada malam dan aku bisa mewujudkan bayanganmu dialam nyata.  jangan..!!, jangan peluk aku lagi seperti itu, jangan menahanku, jangan biarkan aku berimajinasi sepanjang malam. 

Betapa mirisnya ketika angin berbisik ditelinga “antara horizon itu kamu tidak dapat membedakan mana nyata dan mana imajinasi”.  Kamu sang bayangan hujan, tempatku berbagi sepanjang malam, melihat bintang dari ketinggian , tidakkah kau ingin menjadi seseorang seperti yang kuinginkan?, dirimu adalah dirimu, dimensimu adalah dimensimu tapi aku adalah bagian yang sungguh berbeda dengan itu semua. Katakan padaku kenapa tidak bisa? Lepaskan saja semua jika tidak bisa?

Jangan minta maaf, kau membuatku menderita aku berpura-pura tak menyadarimu.  Jangan dipendam, jangan mendendam. Kita adalah satu kesatuan dimana aku tidak akan pernah bermain dengan kebodohan lagi. Sekalipun yang kucari adalah bayangan sang hujan itu sendiri.  Mari kita bermimpi lagi, surga kecil diujung bumi, hamparan rerumputan, atau pantai putih dengan laut biru.  Jadilah bayangan sang hujan yang takkan pernah lagi kulihat dalam diri siapapun.