More than the words, n find more a sense from the masterpiece. cos it's trully deeply the art from heart.

Minggu, 05 Juni 2011

Hegel Vs Schopenhaur

23 Mei 2011
11:14
Menggapai langit tak semudah memetik buah apel
Walau sama-sama menggunakan tangan
Terkadang memang sungguh sebuah penantian panjang
Bagi orang tak percaya cinta, tak percaya nasib, tak percaya takdir
Menjadi pengikut schopenhauer sejati
Mati.. Mati.. Mati… jiwa hegel telah mati
Yang kau beri sungguh sampah harapan
Semangat hanya membakar jiwa menjadi abu
Membius hati hampa.., tatapan kosong melangkah
Sungguh jaman telah menipumu
Katakanlah perubahan itu sebuah kemajuan
Jika ada hal yang berbuah misterius
Yakinlah itu bukan kehendak tuhan
Kenapa tak kau cari saja dengan logika mesti tak punya jawaban
Berharap segala sesuatu akan lebih baik, lakukanlah
Matilah dengan tenang kemudian
Itulah yang disebut dengan surga?

Wajah Rembulan



10 April 2011

Wahai perempuan yan tercinta kau lebih kuat dari baja

Punya semangat menyala bagai bara

Tapi tetap tak bisa hidup dalam hampa

Maka datanglah padamu cinta

Mencipta aroma nuansa berasa airmata

Adalah lelaki ibarat rembulan dengan mata bagai hujan

Menjelma bersama saat matahari terbenam awan

Menggelinjang bersama ditendang hiruk pikuk angin

Kelam memang tapi cukup nyata membuat nyaman

Terkutuklah senja yang membuat hujan reda

Demi tuhan singkirkanlah pelangi itu dari wajahnya

Agar erangan halilintar berubah menjadi irama dansa

Dimana perempuan bisa memeluk bayangnya dalam nyata

Memimpikannya dengan mata terbuka

Belt of Venus tak punya waktu lebih lama bertahan

Luna selena terlampau asyik menebar bintang, seiring redanya hujan

Apadaya rembulan memilih malam dari senja kelam tanpa pegangan

Semua esensi mengharu biru pun hilang perlahan terabaikan